Rabu, 13 Juni 2012

Mensiasati Rumah Type 33

Tak jarang, terbatasnya luas rumah type 33 justru menantang pemilik rumah mendesain hunian mungilnya secara lebih kreatif. Hingga kini rumah bercorak modern minimalis masih digemari masyarakat. Rumah seperti ini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat yang menginginkan rumah yang simpel namun fungsinya bisa maksimal. Selain itu, rumah modern minimalis juga menjadi solusi atas terbatasnya lahan, utamanya di kota-kota besar. Dengan corak rumah seperti ini, maka fungsi ruang bisa dimaksimalkan.
Namun rumah berciri modern minimalis membutuhkan sentuhan dan penataan yang berbeda, terutama dalam hal perencanaan dan penataan interior disain. Ini penting agar kesan lapang masih tetap bisa dirasakan meskipun luas ruangan terbatas.
Ada banyak cara menyiasati desain rumah mungil, tapi setidaknya beberapa poin berikut ini penting dijadikan pegangan untuk Anda.




Dimensi
Dimensi atau ukuran adalah hal pertama yang terpikirkan saat menata rumah mungil. Antara ukuran dan besaran furnitur harus disesuaikan dengan ruang.
Selain harus proporsional, furnitur sebaiknya disesuaikan dengan jumlah penghuni. Pemilihan furnitur tepat akan menciptakan ruang lapang beserta sirkulasi udara yang baik.
Dalam memanfaatkan ukuran, pertimbangkan secara optimal setiap jengkalnya. Jangan sampai Anda membuat ruang dengan potensi menjadi sudut mati dan tempat tumpukan barang.
Untuk menyiasati masalah seperti ini, buatlah furnitur built in dengan ukuran pas dan sesuai dengan spot-spot dalam rumah.

Simpel

Tatanan ruang paling tepat untuk rumah mungil adalah simpel, minimalis, minim corak, dan dibalut warna terang. Pilihan ini akan memberi kesan lapang pada hunian.
Pilihlah warna-warna terang seperti putih dan pastel untuk bidang-bidang besar seperti lantai, dinding, plafon, serta furnitur utama. Kombinasi banyak warna sebaiknya Anda hindari, tetapi gunakan sedikit aksen untuk mempermanis ruangan.
Menghadirkan dekorasi dinding dalam corak ramai, furnitur masif, serta penggunaan warna gelap membawa kesan sesak pada ruangan. Menghadirkan tatanan interior mewah dan elegan untuk rumah mungil bukanlah hal bijak, karena hal itu justru akan memberi kesan ruangan semakin sumpek.

Tanpa sekat
Dalam sebuah rumah mungil, ada baiknya Anda mengurangi aplikasi dinding atau partisi masif sebagai pembatas dan pemisah ruang. Sebaiknya, rancanglah layout ruang dengan pendekatan open plan atau tanpa sekat. Cara ini akan menciptakan kesan ruangan lebih luas daripada ukuran sebenarnya.
Pemisahan ruangan dengan konsep tanpa sekat bisa dilakukan dengan cara menciptakan zona pada area berbeda. Konsep tanpa sekat ini bisa memberi keleluasaan pada fungsi ruang serta menciptakan rasa ruang lebih luas secara visual. Jika diperlukan, ruang tetap dapat diberi pembatas, misalnya partisi kaca tembus pandang atau rak buku.

Manipulasi ruang
Dengan menggunakan beberapa teknik pendekatan desain, Anda dapat memanipulasi ruang di dalam rumah mungil menjadi lebih besar, lebih tinggi atau lebih lebar. Caranya adalah memanfaatkan ruang luar sebagai bagian dari interior ruang, atau memanfaatkan teras belakang rumah sebagai area perluasan ruang makan atau ruang keluarga Anda.

Alternatif cara lainnya adalah menggunakan kaca sebagai pembatas ruang yang menghadap ke area luar. Hal ini akan menciptakan perluasan ruang secara visual.
Anda juga dapat memanfaatkan bidang refleksi seperti cermin untuk menghadirkan kesan ruangan lebih luas. Sekecil apapun bidang refleksi, pantulan yang tercipta akan menambah volume ruang dalam tampilan visual.

Efisien dan fleksibel
Salah satu keberhasilan merancang rumah mungil adalah dengan meningkatkan efisiensi ruang. Caranya, pertimbangkan aspek fleksibilitas kala merancang fungsi ruang. Terapkan konsep ruang bersama atau multifungsi untuk memenuhi fleksibilitas ruang tersebut.
Penggunaan furnitur sebaiknya didesain sesuai kebutuhan Anda serta harus diperlakukan sebagai elemen penting dalam desain. Penggunaan konsep furnitur multifungsi merupakan solusi cermat untuk menghemat tempat sekaligus area penyimpanan. Tempat penyimpanan bisa terintegrasi dengan tempat duduk, sofa, bed, bahkan tangga.

Cahaya
Faktor cahaya, terutama cahaya matahari, merupakan elemen penting untuk rumah berukuran mungil. Bukaan sekecil apapun akan besar pengaruhnya bagi rumah mungil. Untuk itu, manfaatkan keberadaan jendela dan skylight untuk memasukkan cahaya matahari ke dalam ruangan secara maksimal.
Namun demikian, Anda patut memperhatikan bentuk, jenis, serta ukuran jendela. Bidang bukaan besar akan memberi rasa ruangan lebih luas dari kondisi sebenarnya.
Selain matahari, penerangan buatan juga penting untuk menciptakan penataan yang cermat. Dalam menciptakan pencahayaan buatan, Anda harus menyesuaikannya secara efisiensi dan jenis lampunya.

Dekorasi
Bagaimana menyiasati dekorasi ruangan rumah mungil ? Seorang ahli dekorasi ruang pernah memberi tips menarik. Katanya, memiliki rumah mungil tidak harus membuat pemiliknya menghilangkan keinginan untuk membeli furnitur, karena dianggap akan mempersempit rumah.
Ada beberapa cara untuk menyiasati rumah mungil bisa tetap tampil gaya. Salah satunya dengan cara memaksimalkan fungsi furnitur di dalam rumah. Artinya, Anda disarankan untuk memilih furnitur yang bisa digunakan untuk beragam keperluan. Untuk mengatasi kendala ini, partisi adalah salah satu jawabannya. Partisi bisa berupa lemari atau rak sebagai pembatas ruangan. Dalam hal ini partisi mempunyai banyak fungsi selain sebagai penghalang pandangan dari ruang tamu ke ruang makan.
Partisi bisa terbuat dari tripleks yang diberi pelapis dipadukan dengan kaca motif impor berkombinasi warna gelap dan cokelat muda. Ini sangat selaras dengan cat rumah yang berwarna kuning gading. Di bagian lain, partisi akan berfungsi sebagai lemari, rak televisi dan rak panjang.
Di bawah televisi, bagian dari partisi dapat digunakan sebagai lemari penyimpan koleksi compact disc.

Furnitur
Pilihan furnitur perlu dipilih yang berpengaruh kuat pada sentuhan estika yang memberikan kesan lapang, nyaman dan ergodinamik
  1. Pilihlah warna-warna yang terang dan jangan sekali-kali memilih warga gelap karena akan membuat ruangan tampak semakin sempit.
  2. Pilih Furnitur yang simple dan berkesan tidak padat, misalnya pilih lampu gantung vertikal, furnitur yang berkaki tinggi, dll.
  3. Pilihlah furnitur yang memiliki tulang tipis dan memiliki desain simple yang senada dengan karakter rumah.
  4. Manfaatkan setiap detil ruangan seperti bawah tangga, lorong, kolong tempat tidur maupun lemari. Sebaiknya pilih lemari dengan bukaan geser agar tidak makan ruangan.
    Jika suka akan tanaman, pilihlah tanaman yang simple dan isahakan yang memiliki batang yang tipis.
    Pilihlah perabot rumah yang memiliki daya guna multifungsi dan sesuaikan dengan kebutuhan.
    Letakkan perabot-perabot yang agak keras di sudut-sudut ruangan agar jarak pandang terlihat luas.
 Enno Graha Artha